NAMA YANI
TUGAS 2
TENTANG TRANSPORTASI SEBAGAI SISTEM



2.1 Sistem Transportasi
2.1.1 Pengertian Sistem transportasi
Sistem adalah gabungan beberapa komponen atau objek yang saling
berkaitan. Dalam setiap organisasi sistem perubahan pada satu komponen dapat
menyebabkan perubahan pada komponen lainnya. Dalam sistem mekanis
komponen berhubungan secara „mekanis‟, misalnya komponen dalam mesin
mobil. Dalam sistem „tidak mekanis‟, misalnya dalam interaksi sistem tata guna
lahan dengan sistem jaringan transportasi, komponen yang ada tidak dapat
berhubungan secara mekanis, akan tetapi perubahan pada salah satu komponen
(sistem „kegiatan‟) dapat menyebabkan perubahan pada komponen lainnya
(sistem „jaringan‟ dan sistem „pergerakan‟). Pada dasarnya, prinsip sistem
„mekanis‟ sama saja dengan sistem „tidak-mekanis‟(Tamin,2000).
Sedangkan transportasi menurut Miro (2012) secara umum dapat diartikan
sebagai usaha pemindahan atau pergerakan orang atau barang dari suatu lokasi
yang disebut lokasi asal, ke lokasi lain yang bias disebut lokasi tujuan, untuk
keperluan tertentu dengan mempergunakan alat tertentu pula. Dari pengertian ini
tranportasi mempunyaii beberapa dimension seperti:
 Lokasi (asal dan tujuan)
 Alat (teknologi)
 Keperluan tertentu di lokasi tujuan seperti ekonomi sosial dan lain-lain
Kalau salah satu dari ketiga dimensi tersebut terlepas ataupun tidak ada,
hal demikian tidak dapat disebut transportasi. Transportasi ini perlu untuk
diperhatikan perencanaan. Tidak diperhatikannya perencanaan transportasi dapat
mengakibatkan permasalahan pada transportasi di kemudian hari seperti
kemacetan lalu lintan kecelakaan dan lain-lain. Inti dari permasalahan transportasi
adalah pemakaian jalan yang over-capacity atau dengan kata lain adalah terlalu
banyaknya kendaraan yang menggunakan jalan yang sama dalam waktu yangsama pula, oleh karena itu, menurut Tamin (2000) campur tangan manusia pada
sistem transportasi (perencanaan transportasi sangat dibutuhkan ) seperti:
 mengubah teknologi transportasi
 mengubah teknologi informasi
 mengubah ciri kendaraan
 mengubah ciri ruas jalan
 mengubah konfigurasi jaringan transportasi
 mengubah kebijakan operasional dan organisasi
 mengubah kebijakan kelembagaan
 mengubah perilaku perjalanan
 mengubah pilihan kegiatan

2.1.2 Sistem transportasi makro

Untuk lebih memahami dan mendapatkan alternatif pemecahan masalah yang terbaik, perlu dilakukan pendekatan secara sistem transportasi dijelaskan dalam bentuk sistem transportasi makro yang terdiri dari beberapa sistem
transportasi mikro. Sistem transportasi secara menyeluruh (makro) dapat dipecahkan menjadi beberapa sistem yang lebih kecil (mikro) yang masing￾masing saling terkait dan saling mempengaruhi.

Sistem transportasi mikro tersebut terdiri dari: sistem kegiatan, sistem
jaringan prasarana transportasi, sistem pergerakan lalu lintas dan sistem kelembagaan seperti kita ketahui, pergerakan lalu lintas timbul karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Kita perlu bergerak karena kebutuhan kita tidak
bisa dipenuhi di tempat kita berada. Setiap tata guna lahan atau sistem kegiatan (sistem mikro yang pertama) mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses
pemenuhan kebutuhan. Sistem tersebut merupakan sistem pola kegiatan tata guna
lahan yang terdiri dari sistem pola kegiatan sosial, ekonomi,kebudayaan, dan lain-lain.

Kegiatan yang timbul dalam sistem ini membutuhkan pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari yang tidak dapat dipenuhi oleh tata guna lahan tersebut. Besarnya pergerakan sangat berkaitan erat dengan jenis dan intensitas kegiatan yang dilakukan. Pergerakan yang berupa pergerakan manusia dan/atau barang tersebut jelas membutuhkan moda ransportasi (sarana) dan media (prasarana) tempat moda transportasi tersebut
bergerak.

Prasarana transportasi yang diperlukan merupakan sistem mikro yang kedua yang biasa dikenal dengan sistem jaringan yang meliputi sistem jaringan jalan raya, terminal bus, kereta api, bandara, dan pelabuhan laut. Interaksi antara
sistem kegiatan dan sistem jaringan ini menghasilkan pergerakan manusia dan/atau barang dalam bentuk pergerakan kendaraan dan/atau orang (pejalan
kaki). Suatu sistem mikro yang ketiga atau sistem pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah, handal, dan sesuai dengan lingkungannya dapat tercipta jika pergerakan tersebut diatur oleh sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas yang
baik. Permasalahan kemacetan yang sering terjadi di kota besar di Indonesia biasanya timbul karena kebutuhan akan transportasi lebih besar daripada prasarana transportasi yang tersedia, atau prasarana tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Sistem kegiatan, sistem jaringan, dan sistem pergerakan akan saling
mempengaruhi seperti terlihat pada gambar 2.1. Perubahan pada sistem kegiatan jelas akan mempengaruhi sistem jaringan melalui perubahan pada tingkat pelayanan pada sistem pergerakan. Begitu juga perubahan pada sistem jaringan akan dapat mempengaruhi sistem kegiatan melalui peningkatan mobilitas dan
aksesibilitas dari sistem pergerakan tersebut.

Selain itu, sistem pergerakan memegang peranan penting dalam
menampung pergerakan agar tercipta pergerakan yang lancar yang akhirnya juga pasti mempengaruhi kembali sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada dalam bentuk aksesibilitas dan mobilitas. Ketiga sistem mikro ini saling berinteraksi
dalam sistem transportasi makro.

2.1.3 Sistem tata guna
lahan−transportasi

Seluruh kegiatan yang berlangsung pada lahan ini disebut sebagai tata
guna lahan (TGL) yang berpotensi menimbulkan arus perjalanan. Arus perjalan yang efektif timbul dari suatu tata guna lahan (berasal dari suatu lokasi menuju ke lokasi lainnya) harus dilayani dengan dukungan aksesibilitas melelui penyediana sistem transportasi. Sistem transportasi perkotaan terdiri dari berbagai aktivitas seperti bekerja, sekolah, olahraga, belanja, dan bertamu yang berlangsung di atas sebidang tanah (kantor, pabrik, pertokoan, rumah, dan lain-lain). Potongan lahan ini biasa disebut tata guna lahan. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan perjalanan di antara tata guna lahan tersebut dengan menggunakan
sistem jaringan transportasi (misalnya berjalan kaki atau naik bus). Hal ini menimbulkanpergerakan arus manusia, kendaraan, dan barang. Pergerakan arus manusia, kendaraan, dan barang mengakibatkan berbagai macam interaksi.

Terdapat interaksi antara pekerja dan tempat mereka bekerja, antara ibu rumah tangga dan pasar, antara pelajar dan sekolah, dan antara pabrik dan lokasi bahan
mentah serta pasar. Beberapa interaksi dapat juga dilakukan dengan telepon atau surat (sangat
menarik untuk diketahui bagaimana sistem telekomunikasi yang lebih murah dan lebih canggih dapat mempengaruhi kebutuhan lalu lintas di masa mendatang).

Akan tetapi, hampir semua interaksi memerlukan perjalanan, dan oleh sebab itu menghasilkan pergerakan arus lalu lintas. Sasaran umum perencanaan transportasi
adalah membuat interaksi tersebut menjadi semudah dan seefisien mungkin. Cara perencanaan transportasi untuk mencapai sasaran umum itu antara lain dengan
menetapkan kebijakan tentang hal berikut ini.
a.Sistem kegiatan rencana tata guna lahan yang baik (lokasi toko, sekolah,
perumahan, pekerjaan, dan lain-lain yang benar) dapat mengurangi
kebutuhan akan perjalanan yang panjang sehingga membuat interaksi
menjadi lebih mudah. Perencanaan tata guna lahan biasanya memerlukan
waktu cukup lama dan tergantung pada badan pengelola yang
berwewenang untuk melaksanakan rencana tata guna lahan tersebut.
b.Sistem jaringan hal yang dapat dilakukan misalnya meningkatkan
kapasitas pelayanan prasarana yang ada: melebarkan jalan, menambah
jaringan jalan baru, dan lain-lain.
c Sistem pergerakan hal yang dapat dilakukan antara lain mengatur teknik
dan manajemen lalu lintas (jangka pendek), fasilitas angkutan umum yang
lebih baik (jangka pendek dan menengah), atau pembangunan jalan
(jangka panjang).
Sebaran geografis antara tata guna lahan (sistem kegiatan) serta kapasitas
dan lokasi dari fasilitas transportasi (sistem jaringan) digabungkan untuk
mendapatkan arus dan pola pergerakan lalulintas di daerah perkotaan (sistem
pergerakan). Besarnya arus dan pola pergerakan lalu lintas sebuah kota dapat
memberikan umpan-balik untuk menetapkan lokasi tata guna lahan yang tentu
membutuhkan prasarana baru pula.
Menurut Miro (2012) meramalkan dan memperkirakan jumlah arus
perjalanan yang berpotensi timbul dari suatu guna lahan dilakukan melalui konsep
perencanaan transportasi 4 tahap yaitu:
 Bangkitan perjalanan
 Sebaran perjalanan
 Pilihan moda transportasi ynag akan digunakan
 Pilihan rute
Tugas 1
Konsep transportasi sebagai sistem





Transportasi untuk memindahkan orang atau barang. Didalam pergerakannya diperlukan kondisi aman, nyaman dan efisien, waktu dan biaya dan berwawasan lingkungan. Penyediaan prasarana disesuaikan dengan kendaraan dan alat angkut yang ada, kondisi alam, sosial budaya, teknologi, alam, dan bangunan.

sistem adalah keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel atau komponen dengan komponen lain dalam tatanan yang terstruktur,
Transportasi adalah kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain

Pejalan kaki juga merupakan alat pengangkut karena pejalan kaki adalah alat pengangkut yang tidak perlu membawa barang yang dipindahkan. Sistem Transportasi adalah bentuk keterikatan dan keterkaitan penumpang, barang, prasarana dan sarana yang dibawa.

Maksud Sistem Transportasi adalah mengkoordinasikan proses perpindahan penumpang dan barang, dimana prasarana sebagai media untuk proses transportasi dan sarana sebagai proses transportasi

Tujuan Sistem Transportasi adalah agar proses transportasi dan barang dapat didukung secara optimal di ruang dan waktu, dengan pertimbangan keamanan, kenyamanan, kelancaran, efisien terhadap waktu dan biaya, serta berwawasan lingkungan.
transportasi juga ada yang bergerak alamiah, contoh transportasi alamiah dibagi menjadi 2 macam
1. transportasi sungai, dengan memanfaat kan aliran sungai
2. transportasi laut, dengan memanfaatkan hembusan angin
transportasi merupana kehidupan manusia yang mencerminkan tingkat kemakmuran dan ekonomi suatu negara, transportasi dibedakan menjadi 2 
1. transportasi barang
2. transportasi manusia
terkadang alat transportasi orang dan barang bersama, misalnya kapal penyebrangan jawa-bali, disamping mengangkut orang yang mau menyebrang juga mengangkut barang barang termasuk kendaraan.

MODA
moda adalah jenis kendaraan yang dilihat dari berjalanya.
jenis moda dibagi menjadi 3 yaitu.
1.        Moda Udara
Sebuah. perintisan lapangan terbang
b. pengembangan lapangan terbang
c. pengembangan fasilitas transportasi udara
2.        Moda Laut
Sebuah.        pengembangan pelabuhan
b.        pengembangan sarana transportasi laut
3.        Moda Darat
Sebuah. Jalan Raya
1)       pengembangan jalan raya
2)       pembangunan jalan raya
3)       pengembangan terminal
4)       Pengembangan sarana transportasi
b. Jalan Rel
1)       pengembangan jalan rel
2)       Pengembangan sarana transportasi kereta api
3)       pengembangan stasiun kereta api
       c. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP)
1)       pengembangan prasarana transportasi sungai dan penyeberangan
2)       Pengembangan sarana transportasi sungai dan penyeberangan
       d. Angkutan lain-lain
1) ban berjalan     
2)       sistem angkutan pipa
3)       sistem angkutan kabel

Kenyamanan
Terkait ditentukan sebagai konsep yang mengatur tata guna tanah dengan sistem transportasi yang menghubungkannya. Atau ukuran tempat kenyamanan lokasi tata guna tanah satu sama lain dan kemudahan lokasi tersebut melengkapi sistem transportasi. (Hitam, 1981).

Dari sisi lain antara lain:
Sisi Ekonomi
1.    Dapatkan lebih banyak dan lebih murah dan lebih mutunya
2.    Menambah jenis barang yang dikonsumsi
3.    Dapat menyalurkan ke konsumen secara eksklusif

Sisi Sosial
Bertambahnya populasi akan menambah aktivitas manusia, sehingga luasnya variasi kegiatan manusia, sesuai dengan lokasi kegiatan yang dikehendaki.

Sisi Politik
Untuk kepentingan militer dan mobilisasi orang dan barang. 

Sisi Lingkungan
Aktivitas transportasi di samping memiliki dampak positif, juga memiliki pengaruh negatif yaitu perlindungan udara, karena emisi gas buang kendaraan mengandung:
1.    Partikel
2.    Sulphur Oksida (SO x )
3.    Nitrogen Oksida (NO x )
4.    Karbon Monoksida (CO)
5.    Hidro Karbon (HC)
Lebih dari 70% transportasi udara diakibatkan oleh kegiatan transportasi.

Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS)
SISTRANAS adalah konsep pengembangan transportasi berbasis sistem nasional dalam rangka mendukung program pembangunan nasional. SISTRANAS akan menyediakan arahan di tingkat pusat maupun daerah. Disusun dengan mempertimbangkan aspek tata ruang pertumbuhan ekonomi, kelestarian Lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.


Keterkaitan Transportasi dengan Ilmu Lainnya

 Peranan Ekonomi

Kebutuhan transportasi meningkat sesuai dengan 3 faktor, yaitu:
1.    Bila terjadi peningkatan produksi, semakin besar bahan yang diangkut semakin besar hasil produksi yang dihasilkan.
2.    Produksi tinggi, terjadi kenaikan wilayah eksploitasi sumber bahanbaku dan wilayah pemasaran.
3.    Barang yang dijual tinggi akan melipatgandakan pertumbuhan dan pendapatan serta Keanekaragaman barang yang dibeli. Peningkatan kegiatan ekonomi memberikan efek terhadap peningkatan mobilitas.
Nilai transportasi dapat diperbesar jika sistem transportasi diselenggarakan secara optimal:
1.    Transportasi memberikan sumber terhadap sumber-sumber yang dibutuhkan daerah dan dapat digunakan sebagai sumber tambahan, di mana barang-barang tidak tersedia di daerah-daerah dapat tersedia.
2.    Pemakaian sumber yang efektif dan efisien menimbulkan kekhususan setiap daerah atau bantuan tenaga yang sesuai, yang meningkatkan jumlah barang yang dikonsumsi, sehingga memungkinkan untuk mengkonsentrasikan produksi pada satu atau beberapa lokasi saja, sehingga dapat membantu pemasaran yang luas. Dengan demikian menguntungkan dalam skala produksi dapat dimanfaatkan.
3.    Karena menyalurkan barang yang tidak terbatas pada daerah saja, maka barang-barang dapat disalurkan dengan alternatif lain. Jika sumber yang biasa dipakai tidak dapat memenuhi semua kebutuhan maka akan kesulitan dalam penyaluran.
Contoh: distribusi kebutuhan beras tidak dapat mencukupi atau menyebar maka distribusi akan terganggu dan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.
  
Peranan Sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk yang terlibat dalam bidang sosial. Transportasi melayani kebutuhan tersebut antara lain:
1.    Pelayanan untuk kelompok / perorangan
2.    Pertukaran / penyampaian informasi
3.    Pekerjaan rekreatif
4.    Perluasan memperpanjang perjalanan sosial
5.    Pemendekan jarak (tempat tinggal, tempat bekerja, pusat-pusat kegiatan)
6.    Perluasan pusatkota ke daerah pinggiran. 

Peranan Politik
Indonesiaterdiri dari ribuan pulau yang rentan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Peran pengangkutan politik dalam pembangunan bangsa, antara lain:
1.    Menciptakan persatuan nasional dengan meniadakan isolasi
2.    Pemerataan hasil pembangunan
3.    Meningkatkan / memudahkan mobilitas dalam pemeliharaan keamanan dan ketahanan nasional
4.    Memudahkan mobilitas masyarakat yang membutuhkan bencana.
  
Peranan Lingkungan
Kemajuan teknologi transportasi dapat menimbulkan dampak yang tidak dikehendaki, antara lain:

Sebuah). Kecelakaan
b). Polusi udara
c). Kebebasan yang melampui batas
d). Getaran
e). Debu

Sehubungan dengan hal di atas, maka perencanaan sistem transportasi perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi atau mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Dengan demikian mengatur transportasi yang bisa digunakan adalah sumber daya yang diperlukan seperlunya / tidak merusak lingkungan perlu memperbaiki kualitas lingkungan yang sudah ada. 

 Peranan Hukum
Peranan hukum diperlukan untuk penegakan penyelenggaraan sistem transportasi. Secara umum diperlukan pada landasan hukum yang proporsional, agar sistem transportasi dapat berjalan dengan baik, efisien dan optimal.
  
Peranan Geografi 
Pengetahuan tentang geografi memiliki peran yang cukup penting terhadap pengembangan transportasi. Hal ini akan mempengaruhi perencanaan dan perencanaan transportasi yang bertujuan dan prasarananya.

Sejarah Perkembangan Transportasi

Transportasi Darat
      Pemindahan barang menggunakan tangan dan punggung
      Karena keterbatasan kapasitas angkut dan jarak tempuh, maka gunakan hewan
      Dikembangkan teknologi roda dengan berbagai ukuran dan tipe
      Dengan menggunakan sumber daya yang digunakan kendaraan yang digunakan, lokomotif

Dengan demikian kapasitas, jarak, kecepatan, kenyamanan, dan keselamatan semakin meningkat.

Transportasi Laut
Sebelum memberikan tenaga angin, rakit dan sampan merupakan pilihan yang utama. Perkembangan teknologi otomotif, mekanik logam, elektronika mendukung terciptanya kapal laut, kapal motor dengan berbagai fungsi dan ukuran. Teknologi propulsi berkembang dari dayung, kipas, dan turbin.

Transportasi Udara
Pemanfaatan burung merpati sebagai sarana transportasi informasi antarwilayah belum mampu mengatasi kecepatan pergerakan (informasi). Berkembangnya ilmu pengetahuan membuat manusia berpikir untuk mengembangkan transportasi udara yang memiliki kebutuhan transportasi yang lebih besar. Berdasarkan pada kemampuan alamiah dan teknologi tersebut dikembangkan pesawat terbang, helikopter. Teknologi propulsi berkembang dari turbo-propeler, turbo-jet, dan mesin roket.

Teknologi Transportasi Saat Ini
Dengan konsep dasar yang sama, dikembangkan transportasi dengan kriteria sebagai berikut:
Sebuah.      Mudah membawa atau memindahkan barang dan jumlah yang relatif banyak, tanpa menimbulkan kerusakan
b.      Mempunyai sistem pengontrolan perpindahan
c.      Menjamin kenyamanan dan keselamatan penumpang serta barang berwawasan lingkungan
Perkembangan teknologi transportasi itu sendiri, mendapat dukungan yang sangat besar dari bidang-bidang teknologi lainnya seperti teknologi elektronika, mekanika yang kesemuanya terlihat semakin meningkat pengguna tenaga penggerak alamiah (manusia dan hewan). Sebagai indikasi yang menunjukkan keberhasilan teknologi yaitu manusia sudah menjadi operator, penyelia dalam meningkatkan barang, dan dengan sistem ini, penghematan biaya transportasi semakin meningkat.
Hasil pengembangan teknologi transportasi antara lain: pada saat lampau kereta api menggunakan batu bara, sekarang kereta api menggunakan tenaga elektromagnetik. Dalam transportasi udara, transportasi penumpang akan menuju ke Eropa dariMalaysiamaka penumpang tersebut harus transit ke Abu Dabhi. TANPA dengan perkembangan teknologi transportdownload fileasi dari penumpangIndonesiadapat langsung ( penerbangan langsung ) menuju Eropa dengan menggunakan fasilitas pesawat jet, dengan kecepatan lebih dari kecepatan suara.

Pengembangan Teknologi Transportasi
Pengembangan teknologi transportasi yang akan datang diarahkan pada kemampuan mengatasi keterbatasan kapasitas, transportasi temporer, keselamatan, keselamatan, keringanan biaya transportasi dan lingkungan. Perbaikan operasi sistem transportasi yang diperlukan untuk meningkatkan daya transportasi, jarak tempuh, kecepatan pergerakan, juga mampu meringankan total biaya transportasi, serta mampu mengurangi kerusakan lingkungan.
Tinggi rendahnya biaya transportasi selain ditentukan oleh suatu teknologi transportasi juga diperlukan oleh sumber tenaga penggeraknya. Semakin menipisnya diperlukan sumber, maka semakin mahal biaya operasinal yang dibutuhkan (hukum permintaan dan penawaran). Pemanfaatan sumber tenaga penggerak alternatif seperti tenaga surya dan tenaga magnetis merupakan prioritas solusi yang bisa diterapkan.
Di samping itu mengendalikan partikel dan gas sisa dari kendaraan mengemudi di seminimal mungkin sebagai upaya perbaikan lingkungan alamiah, antara lain dapat dilakukan dengan mengendalikan tingkat perbaruan secara konvensional.   

Komentar